INTEGRITAS ORANG PERCAYA
Ayat Bacaan : Kolose 3:23-24
Pekerja yang Kristen berintegritas – Setiap perusahaan maupun badan usaha
milik negara selalu mencari pekerja yang memiliki integritas yang tinggi untuk
mendukung mobilitas perusahaan dalam upaya meraih keuntungan dan
produktivitas yang optimal. Pekerja Kristen yang berintegritas memiliki nilai
lebih.
Mengapa demikian? Dalam bentuk dan jenis pekerjaan sama juga dengan
bentuk dan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja-pekerja yang bukan
Kristen. Tetapi, bagi seorang pekerja Kristen yang berintegritas, spirit, motivasi
dan tujuannya tentulah berbeda dengan para pekerja yang bukan Kristen.
Landasan kerja bagi seorang pekerja Kristen yang berintegritas adalah
kebenaran firman Tuhan. Rasul Paulus menegaskan hal itu demikian: “Apa pun
juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk
Tuhan dan bukan untuk manusia” – Kolose 3:23.
Pengertian dan Arti Integritas.
Kata “integritas” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diberi arti dan
pengertian yaitu: “mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan
yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan; kejujuran”. Jadi, pengertian dan arti integritas ialah kualitas
sifat moral di mana ada kesatuan yang utuh antara perkataan dengan
perbuatan kita yaitu jujur dalam kata dan perbuatan kita.
Integritas adalah suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-
tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip,
ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang berintegritas
berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat.
Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Apa ciri dari pekerja Kristen
yang berintegritas itu?”
Berikut beberapa ciri dari pekerja Kristen yang
berintegritas yaitu:
1. Mentaati pimpinan atau taat kepada otoritas.
Tentang ketaatan kepada pemimpin di atas, rasul Paulus menulis
demikian: “Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala
hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka,
melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan” – Kolose 3:22. Kalimat
“hai hamba-hamba..” menunjuk kepada pekerja Kristen yang sudah di dalam
Tuhan Yesus Kristus.
Selanjutnya kalimat “taatilah tuanmu yang di dunia ini” menunjuk
kepada pimpinan yang berkuasa atas bawahannya. Ini merupakan implikasi
dari sikap takut dan taat kepada Tuhan yang diperlihat oleh setiap pekerja
Kristen. Itu sebabnya, setiap pekerja Kristen harus membangun sikap yang
benar terhadap kepemimpinan seorang pemimpin dalam perusahaan atau
kantor tempat ia bekerja. Apa saja sikap yang benar itu?
Pertama, memiliki kerendahan hati. Manusia dalam natur dosa,
berambisi menguasai manusia lainnya. Rela dipimpin dan diatur merupakan
bentuk kerendahan hati. Kedua, memiliki kejujuran. Pimpinan tidak selalu tahu
apa yang sudah dikerjakan bawahan. Dalam situasi seperti itu, bawahan
tergoda untuk melakukan penyimpangan. Tapi dengan menyadari ada
Pimpinan di atas semua pimpinan yang selalu memperhatikan, mereka bekerja
dengan penuh integritas.
Tuhan Yesus memberikan teladan ingeritas-Nya yang begitu luar biasa
dalam Filipi 2:5-8. Garis bawahi kata-kata “pikiran dan perasaan yang sama,”
“mengosongkan Diri-Nya,” “merendahkan Diri-Nya” dan “taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib.” Integritas Tuhan Yesus nampak dalam
totalitas Diri-Nya melayani kehendak Bapa-Nya : pikiran dan kehendak, sikap
dan ketaatan-Nya.
2. Bekerja dengan sepenuh hati.
Rasul Paulus menulis demikian: “Apa pun juga yang kamu perbuat,
perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk
manusia” – Kolose 3:23. Spirit pekerja Kristen dalam melaksanakan tugas atau
pekerjaannya ialah spirit pengabdian kepada Tuhan.
Dan karena spiritnya pengabdian kepada Tuhan, maka tidak ada alasan bagi
seorang pekerja Kristen untuk melakukan tugas atau pekerjaan dengan
setengah hati. Itu sebabnya sebagai bentuk dari integritasnya kepada Tuhan,
ia harus mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan. Dalam bentuk fisik
atau yang kelihatan, memang pekerja Kristen itu mengabdi kepada
perusahaan yang tidak ada bedanya dengan pekerja non Kristen. Namun yang
membedakannya ialah visi pertanggung-jawaban dari pekerjaan yang diemban
ialah kepada Tuhan.
Jika motivasi pekerja Kristen ketika melakukan tugas atau
pekerjaannya untuk menyenangkan perusahaan, menyenangkan sesama atau
menyenangkan pimpinan saja, maka akan ada peluang untuk melakukan
pekerjaan atau tugas dengan setengah hati atau bisa memanipulasi pimpinan
dan rekan kerja.
Oleh karena itu, sebagai pekerjan Kristen yang berintegritas, maka
ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: pertama, selalu libatkan
Tuhan dalam tugas atau pekerjaan yang dilakukan. Berdoalah kepada Tuhan,
mohonlah bimbingan Roh Kudus dan mintalah hikmat dari Tuhan supaya
dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan tidak melakukan penyimpangan
karena ada Tuhan yang mengawali.
Bekerja bagi pekerja Kristen yang berintegritas merupakan momen
untuk bersekutu dengan Tuhan, merasakan kehadiran-Nya, mengalami
pertolongan-Nya ketika ada kesulitan, tantangan dalam bekerja dan
menyaksikan keajaiban pertolongan-Nya dalam pelaksanaan tugas atau
pekerjaan serta memuliakan Tuhan atas campur tangan-Nya dalam totalitas
tugas atau pekerjaan yang dilakukan; kedua, lakukan tugas secara total.
Rasul Paulus tegaskan bahwa “Apa pun juga yang kamu perbuat,
perbuatlah dengan segenap hatimu...”. Pesan ini menegaskan bahwa sebagai
pekerja Kristen yang berintegritas haruslah melakukan pekerjaannya secara
total. Secara total artinya mengerahkan segala daya, upaya, tenaga, waktu,
skill dan pengetahuan yang dimiliki untuk keberhasilan kerja yang dilakukan.
Bagi Paulus suatu pekerjaan bisa berhasil secara optimal bila
dilakukan dengan total, yaitu sepenuh hati. Kata “hatimu” dalam frasa
“perbuatlah dengan segenap hatimu” dalam teks aslinya menggunakan kata
“psukhe” yaitu “jiwa”. Jiwa berbicara tentang eksistensi secara utuh
seseorang. Dalam kapasitas itulah seorang pekerja Kristen yang berintegritas
mengerjakan tugas atau pekerjaannya.
Dalam 1 Tesalonika 2:2 Paulus menggambarkan integritas seseorang
percaya dengan kata “dalam perjuangan yang berat.” Bahasa Yunani untuk
kata ini adalah “agon,” istilah yang dipakai dalam pertandingan lari. Makna
kata ini adalah pengerahan tenaga yang luar biasa untuk memenangkan
pertandingan, mengingat ada lawan-lawan yang juga ikut berjuang dan berlari
untuk menang, dan kalau perlu menggagalkan kita.
3. Menjaga kepercayaan yang Tuhan berikan.
Rasul Paulus menulis demikian: “Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah
kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah, Kristus
adalah tuan dan kamu hamba-Nya. Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan
menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang” –
Kolose 3:24-25.
Paulus tegaskan bahwa Kristus adalah Pimpinan kita dan kita
mengabdi kepada-Nya. Karena Kristus adalah Pimpinan kita dan Dia
bertanggung-jawab penuh atas hidup kita yang mengabdi kepada-Nya, maka
Dia sendirilah yang akan memberkati hidup kita dan melimpahkan segala
berkat kepada kita karena kita layak menerimanya. Oleh karena itu, kita harus
menati diri sedemikian rupa, sehingga kita layak dikucuri berkat yang sudah
ditentukan oleh Kristus sebagai Pimpinan kita yang adil dan penuh kasih.
Sebagai pekerja Kristen yang berintegritas, maka ada beberapa hal
yang harus mendapat perhatian penuh dari kita, yaitu: pertama, sadari bahwa
tugas, pekerjaan dan jabatan yang ada pada kita itu adalah sebuah
kepercayaan. Karena itu adalah sebuah kepercayaan, maka harus dijaga
dengan penuh integritas.
Sebab kalau tidak, maka hal tersebut akan diambil dari pada kita
karena memang itu hanyalah sebuah kepercayaan. Dengan kesadaran tersebut,
orang percaya yang bekerja, akan melakukan tugasnya dengan penuh
tanggung jawab di hadapan Tuhan;
Kedua, harapkanlah berkat dari Tuhan. Dalam konteks abad pertama,
seorang hamba (budak) tidak mendapat upah dari tuannya untuk sesuatu yang
dikerjakannya. Kristus Sang Tuanlah yang akan memberikan bagian bagi
mereka. Dalam konteks masa sekarang, seorang percaya yang bekerja akan
mendapat upah (gaji).
Namun lebih dari sekadar gaji, orang percaya yang bekerja sesuai
kehendak Tuhan, kelak akan menerima reward di dunia yang akan datang.
Sebaliknya, mereka yang bekerja dengan serampangan akan mendapat
ganjaran – Kolose 3:25. Jangan melakukan kecurangan, apalagi sampai berbuat
curang seperti korupsi milik kantor atau perusahaan dan merampok uang
perusahaan hanya karena ingin memenuhi kebutuhan hidup Anda.
Harapkanlah berkat dari Tuhan dan Dia pasti memenuhi apa yang menjadi
kebutuhan Anda karena Anda bekerja dengan penuh integritas.
Tuhan Yesus memberkati
Komentar
Posting Komentar