MENYINGKIRKAN PENGHALANG

Selamat datang di blog Pemuda GKSBS Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan Palmerah JAMBI Jangan Lupa Share dan Tinggalkan Komentar Terimakasih God Bless and See you
Baca: Filemon 1:8-16 | Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 27–29 ; 2 Korintus 10

[Ia] bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan. —Filemon 1:16

Saya bertemu Mary tiap hari Selasa ketika saya mengunjungi “Balai”—rumah rehabilitasi yang membantu mantan narapidana berbaur kembali dengan masyarakat. Keadaan hidup saya berbeda jauh dari hidup Mary: ia baru saja keluar dari penjara, masih bergumul dengan kecanduan, dan hidup terpisah dari anaknya. Bisa dibilang Mary tersisih dari pergaulan.

Seperti Mary, Onesimus tahu artinya terpinggirkan dari pergaulan. Sebagai budak, Onesimus pernah berbuat salah kepada Filemon, tuannya yang juga seorang Kristen. Sekarang, Onesimus dipenjara. Di penjara, Onesimus bertemu Paulus dan percaya kepada Kristus (Fil. 1:10). Meskipun hidup Onesimus telah berubah, ia tetaplah budak. Paulus mengirimnya kembali kepada Filemon dengan membawa surat yang mendesak Filemon untuk menerima Onesimus “bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih” (ay.16).
Injil mengubah hidup manusia dan hubungan di antara mereka.

Filemon memiliki pilihan: Ia dapat tetap memperlakukan Onesimus sebagai budak atau menyambutnya sebagai saudara di dalam Kristus. Saya memiliki pilihan juga. Apakah saya melihat Mary sebagai mantan narapidana dan pecandu yang sedang berusaha pulih—atau sebagai wanita yang hidupnya sedang diubah oleh kuasa Kristus? Mary adalah saudara saya di dalam Tuhan, dan kami bersyukur dapat menempuh perjalanan iman kami bersama-sama.

Kita mudah terjebak dengan menjadikan status sosial, ekonomi, golongan masyarakat, atau perbedaan budaya sebagai pemisah di antara kita. Injil Kristus menyingkirkan segala penghalang itu dan selamanya mengubah hidup kita serta hubungan di antara kita.
Ya Allah, terima kasih karena Injil Yesus Kristus mengubah hidup manusia dan hubungan di antara kami. Terima kasih karena Engkau telah menyingkirkan penghalang di antara kami dan menjadikan kami semua anggota keluarga-Mu.
Injil mengubah hidup manusia dan hubungan di antara mereka.Oleh Karen Wolfe | Lihat Penulis Lain

WAWASAN
Setelah membaca surat Filemon, muncul sejumlah pertanyaan, seperti, “Bagaimana saya bisa mempercayai Alkitab yang toleran terhadap perbudakan?”dan “Paulus punya kesempatan untuk menyatakan secara terbuka bahwa praktik perbudakan itu salah, tetapi mengapa ia tidak melakukannya?”

Satu hal yang perlu diingat adalah perbudakan pada masa itu sangat berbeda dengan konsep perbudakan yang kita pahami sekarang. Sebagai contoh, dalam kekaisaran Roma, para budak dapat bekerja untuk memperoleh kemerdekaan.

Paulus sesungguhnya mendorong adanya perubahan yang jauh lebih besar daripada sekadar sebuah perubahan yang bersifat normatif. Saat Paulus meminta agar Onesimus diterima dan dianggap sebagai saudara, ia sedang meruntuhkan pola pikir yang mengotak-ngotakkan orang. Alkitab mengubah cara kita berpikir bukan sekadar cara kita bertindak. —J.R. Hudberg

Sumber : ODB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN TANPA IKATAN

ORANG MUDA SIAP MELAYANI

CIRI-CIRI ORANG YANG MENGANDALKAN TUHAN